TIMBANG TERIMA (HAND OVER/SHIF)
VII.
TIMBANG TERIMA (HAND OVER/SHIF)
Profesionalisme
dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan
fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat
diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antarperawat, maupun
dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus
ditingkatkan keefektivitasannya adalah saat pergantian sif (timbang terima
pasien).
Timbang
terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima
pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat,
jelas, dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang
sudah dilakukan/belum, dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer
keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau dinas
malam secara tertulis dan lisan.
Tujuan
Tujuan Umum
Mengomunikasikan
keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting.
Tujuan Khusus
1.
Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
2.
Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan kepada
pasien.
3.
Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas
berikutnya.
4.
Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
Manfaat
Bagi
Perawat
1.
Meningkatkan kemampuan komunikasi antarperawat.
2.
Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antarperawat.
3.
Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.
4.
Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna
Bagi Pasien
Pasien
dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap.
PROSEDUR
HAND OVER
Tahap
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Tempat
|
Pelaksana
|
Persiapan
|
1.
Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian sif/ operan.
2.
Prinsip timbang terima, semua pasien baru masuk dan pasien yang dilakukan
timbang terima khususnya pasien yang memiliki permasalahan yang belum/dapat
teratasi serta yang membutuhkan observasi lebih lanjut.
3.
PA/PP menyampaikan timbang terima kepada PP (yang menerima pendelagasian)
berikutnya, hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima:
a.
aspek umum yang meliputi: M1 s/d M5;
b.
jumlah pasien;
c.
identitas pasien dan diagnosis medis;
d.
data (keluhan/subjektif dan objektif);
e.
masalah keperawatan yang masih muncul;
f.
intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum);
g.
intervensi kolaboratif dan dependen;
h.
rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang, dan program lainnya)
|
-
Menit
|
Nurse Station
|
PP:PA
|
Pelaksanaan
|
Nurse
Station
1.
Kedua kelompok dinas sudah siap (sif jaga).
2.
Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
3.
Kepala ruang membuka acara timbang terima.
4.
Penyampaian yang jelas, singkat dan padat oleh perawat jaga (NIC).
5.
Perawat jaga sif selanjutnya dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab dan
melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang terimakan dan berhak
menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas.
Di
Bed Pasien
6.
Kepala ruang menyampaikan salam dan PP menanyakan kebutuhan dasar pasien.
7.
Perawat jaga selanjutnya mengkaji secara penuh terhadap masalah keperawatan,
kebutuhan, dan tindakan yang telah/belum dilaksanakan, serta hal-hal penting
lainnya selama masa perawatan.
8.
Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matang sebaiknya
dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada petugas
berikutnya.
|
-
Menit
|
Nurse Station
Ruangan/bad
pasien
|
KARU:PP:PA
|
Post
Hand Over
|
1.
Diskusi.
2.
Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada format timbang
terima yang ditandatangani oleh PP yang jaga saat itu dan PP yang jaga
berikutnya diketahui oleh Kepala Ruang.
3.
Ditutup oleh KARU.
|
-
Menit
|
Nurses Station
|
KARU:PP:PA
|
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
1.
Dilaksanakan tepat pada waktu pergantian sif.
2.
Dipimpin oleh kepala ruang atau penanggung jawab pasien (PP).
3.
Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.
4.
Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, dan menggambarkan
kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien.
5.
Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan pasien.
6.
Pada saat timbang terima di kamar pasien, menggunakan volume suara yang cukup
sehingga pasien di sebelahnya tidak mendengar sesuatu yang rahasia bagi pasien.
Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung di
dekat pasien.
7.
Sesuatu yang mungkin membuat pasien terkejut dan shock sebaiknya dibicarakan di
nurse station.
Alur HAND OVER
RENSTRA TIMBANG TERIMA
Pelaksanaan Timbang Terima
Hari/tanggal
:
Pukul
:
Topik
:
Tempat
:
Metode
1.
Diskusi
2.
Tanya jawab
Media
1.
Status pasien
2.
Buku timbang terima
3.
Alat tulis
4.
Leaflet
5.
Sarana dan prasarana perawatan
Pengorganisasian
Kepala
Ruang :
Perawat
Primer (pagi) :
Perawat
Primer (sore) :
Perawat
Associate (pagi) :
Perawat
Associate (sore) :
Perawat
Associate (malam) :
Perawat
Associate (libur) :
Pembimbing/Supervisor
:
Uraian
Kegiatan
1.
Prolog
Pada
hari …… jam ……….. seluruh perawat (PP dan PA) sif pagi dan sore serta kepala
ruang berkumpul di nurse station untuk melakukan timbang terima.
2.
Session I di Nurse Station
Kepala
ruang memimpin dan membuka acara yang didahului dengan doa dan kemudian
mempersilakan PP dinas pagi untuk melaporkan keadaan dan perkembangan pasien
selama bertugas kepada PP yang akan berdinas selanjutnya (sore). PP dan PA sif
sore memberikan klarifikasi keluhan, intervensi keperawatan yang sudah dan
belum dilaksanakan (secara umum), intervensi kolaboratif dan dependen, rencana
umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan
penunjang, dan lain-lain), serta hal yang belum jelas atas laporan yang telah
disampaikan. Setelah melakukan timbang terima di nurse station berupa laporan
tertulis dan lisan, kemudian diteruskan di ruang perawatan pasien.
3.
Session II di ruang perawatan/bed pasien
Seluruh
perawat dan kepala ruang bersama-sama melihat ke bed pasien. PP dinas
selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi data langsung kepada pasien atau
keluarga yang mengalami masalah khusus. Untuk pasien yang tidak mengalami
masalah khusus, kunjungan tetap dilaksanakan. Bila terdapat hal-hal yang
bersifat rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat
dilakukan di nurse station setelah kunjungan ke pasien berakhir.
4.
Epilog
Kembali
ke Nurse Station. Diskusi tentang keadaan pasien yang bersifat rahasia. Setelah
proses timbang terima selesai dilakukan, maka kedua PP menandatangani laporan
timbang terima dengan diketahui oleh kepala ruang.
Evaluasi
1.
Struktur (Input)
Pada
timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain:
catatan timbang terima, status pasien dan kelompok sif timbang terima. Kepala
ruang/Nurse in charge (NIC) memimpin
kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian sif yaitu malam ke
pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada sif sore ke malam dipimpim
oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2.
Proses
Proses
timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh perawat
yang bertugas maupun yang akan mengganti sif. Perawat primer mengoperkan ke
perawat primer berikutnya yang akan mengganti sif. Timbang terima pertama
dilakukan di nurse station kemudian ke ruang perawatan pasien dan kemabali lagi
ke nurse station. Isi timbang terima
mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatan, intervensi yang belum/sudah
dilakukan.
3.
Hasil
Timbang
terima dapat dilaksanakan setiap pergantian sif. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antarperawat berjalan dengan baik.
Sistem Pendokumentasian dengan SBAR
(Nursalam, 2013)
SBAR
merupakan kerangka acuan dalam pelaporan kondisi pasien yang memerlukan
perhatian atau tindakan segera.
S: Situation(Kondisi Terkini yang Terjadi pada
Pasien)
•
Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, dan hari perawatan, serta dokter
yang merawat.
•
Sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum atau sudah
teratasi/keluhan utama.
B: Background (Info Penting yang Berhubungan
dengan Kondisi Pasien Terkini)
•
Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respons pasien dari setiap
diagnosis keperawatan.
•
Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif, dan
obat-obatan termasuk cairan infus yang digunakan.
•
Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosis medis.
A: Assessment (Hasil Pengkajian dari Kondisi
Pasien Saat Ini)
•
Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti tanda vital,
skor nyeri, tingkat kesadaran, braden score, status restrain, risiko jatuh,
pivas score, status nutrisi, kemampuan eliminasi, dan lain-lain.
•
Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung.
R: Recommendation
•
Rekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu dilanjutkan (refer to nursing care plan) termasuk
discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga
Sebelum Serah Terima Pasien (Contoh
Sesuai SBAR)
1.
Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.
2.
Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan kondisi pasien yang
akan dilaporkan.
3.
Pastikan diagnosis medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang harus
dilanjutkan.
5. Siapkan medical record pasien pasien termasuk rencana perawatan hariannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar